Memilih ilmu dalam agama Islam didalam kitab Ta’limul Muta'allim. Setiap orang, terlebih mereka yang beragama pasti akan mencari ilmu atau belajar untuk mendapatkan pengetahuan yang mereka inginkan.
Tak bisa dibayangkan bagaimana jika agama tanpa ilmu, atau mendalami suatu ilmu tanpa seorang guru
Ada banyak ilmu didunia ini dan tiap-tiap orang, mereka memiliki kesempatan yang berbeda untuk menuntut suatu ilmu. misalkan tentang ilmu agama, banyak orang-orang yang berkesempatan mempelajarinya dari kecil tapi tidak menutup kemungkinan ada beberapa orang yang baru belajar agama ketika mereka sudah mencapai dewasa, bisa jadi karena kemalasan mereka diwaktu kecil, atau mungkin mereka baru pindah agama.
Untuk orang yang baru mau belajar agama islam sebaiknya jangan asal menuntut ilmu yang nantinya malah tidak diperlukan. oleh karena itu marilah kita simak beberapa penjelasan yang terkandung dalam kitab Ta'limul Muta'allim
Memilih ilmu dalam agama islam |
Memilih Ilmu Dalam Agama Islam dalam Kitab Ta'limul Mutaallim
Ilmu agama yang sebaiknya dipilih untuk pemula
Setiap muslim tidak diharuskan untuk menuntut segala ilmu, tetapi yang di haruskan adalah menuntut ilmu Hal. Apa itu ilmu hal ? Ilmu hal adalah ilmu tingkah laku, ilmu keadaan atau kondisi.
Yang dimaksud disini adalah ilmu pengetahuan yang selalu diperlukan dalam melaksanakan agama, yaitu Ilmu Ushuluddin dan ilmu fiqih.
Dua macam ilmu ini tidak dapat diabaikan oleh setiap muslim atau muslimah , karena ilmu yang pertama akan membimbing kehidupan iman dan ruhaninya sedangkan yang kedua akan membimbing perbuatan jasmani dalam menunaikan tugas amanat agamanya ( Syekh Ibrahim bin Ismail syarah Ta’limul Muta’allim )
baca juga : Ayat Yang Menunjukkan Bahwa Syetan Itu Musuh Manusia Adalah : 10 Teman Iblis
Pentingnya memilih guru dan ilmu yang diperlukan
Penuntut ilmu sebaiknya memilih guru yang terbagus dari setiap bidang ilmu , memilih ilmu apa yang diperlukan dalam urusan agama di saaat ini , kemudian apa yang diperlukan diwaktu nanti
Ilmu yang terbagus adalah ilmu penegtahuan yang substansi amupun illaborasinya jelas, tidak debatable dan tidak kontroversional. Hal ini penting dinyatakan karena disini kita sedang berbicara mengenai proses belajar atau thariqot taallum
Sebaiknya lebih mendahulukan atau memprioritaskan ilmu tauhid dan mengenal Allah SWT berdasarkan dalil, karena iman secara taqlid –meskipun sah menurut madzhab kami ( Syaikh Az-Zarnuji pengarang kitab Ta’limul Mutaallim ) – tetapi tetap berdosa karena meninggalkan dalil.
Pentingnya Ilmu Pengetahuan dalam Islam
Dan hendaklah memilih ilmu kuno bukan ilmu yang baru. Para Ulama’ Berkata tekunilah ilmu yang kuno dan jauhilah ilmu yang baru.
Ilmu Kuno yaitu ilmu yang diajarkan oleh Nabi SAW, para sahabat, tabiin, tabi’it tabiin,
Ilmu yang baru yaitu ilmu-ilmu yang lahir setelah periode tersebut, semacam ilmu perdebatan dan peramalan nasib. ( Syeikh Ismail bin Ibrahim dalam syarah Ta’limul Muta'allim )
Batasan seperti ini tentu dimaksudkan dalam konteks mempelajari ilmu agama, karena dalam belajar ilmu agama memang diperlukan kemurnian atau akurasi ilmu dan faliditas informasinya, sedang akurasi dan faliditas ini bisa diperoleh dari sumber asalnya ( Nabi SAW ) dan generasi terdekat sesudahnya ( sahabat dan tabiin ).
Belajar ilmu agama tidak boleh gegabah, sebab akan berakibat nilai-nilai agama terdistorsi dengan pemaksaan logika, sehingga ajarannya tidak murni lagi.
Klasifikasi Ilmu Agama dalam Islam
Ilmu juga dapat diklasifikasikan menjadi ilmu yang bersumber dari syariat dan ilmu yang bersumber dari filsafat .
Termasuk ilmu yang pertama adalah ilmu qiroah, tafsir dan rangkaiannya, hadits, ushulul hadits, dan rangkaiannya , ilmu kalam, fiqh dan ushul fiqh ditambah lagi akhlak sampai ilmu tasawwuf. Diluar ini masuk kelompok kedua ( Kasyfud Dhunun )
baca juga : Bismillah Dalam Bahasa Arab : Rahasia 19 Huruf Bismillah
Bahayanya Ilmu Perdebatan
Waspadalah , jangan terperangkap dalam ilmu perdebatan yang tumbuh subur setelah habisnya para ulama’ besar, karena ilmu tersebut akan menjauhkan pelajar dari fiqih, membuang-buang umur dan melahirkan sifat buas serta permusuhan.
Fenomena demikian termasuk tanda-tanda kiamat, hilangnya ilmu dan fiqih. Demikianlah menurut hadits Nabi. Antara lain sabda Nabi dalam hadits-hadits berikut:
تعلّموا العلم قبل أن يرفع و عليكم بالعلم والتبدع والتعمق وعليكم بالعتيق
Pelajarilah ilmu sebelum diambil kembali, tekunilah ilmu jauhilah ilmu baru dan pendalaman yang berlebihan, ambillah yang kuno ) riwayat Ad Dailami dari Ibnu Mas’ud RA
انّ الله لا يقبض العلم انتزاعا ينتزعه من العباد ولكن يقبض العلم يقبض العلماء
Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan cara mencabutnya dari diri manusia tetapi mencabut ilmu dengan cara mematikan para ulama’ ) riwayat Imam Bukhori Muslim dan Tirmidzi
ما ضلّ قوم بعد هدى كانو عليه الا اوتو الجدل ( رواه الترمذى وابن ماجة عن أبي امامة )
Tiada tersesat suatu kaum setelah memperoleh hidayah kecuali mereka dilanda perdebatan kontroversial ) Riwayat Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Umamah
Diambil dari kitab ta’limil muta’allim dan terjemah ta’limil muta’allim
Demikian artikel mengenai memilih ilmu dalam agama islam didalam kitab ta'limul mutaallim semoga memberikan banyak manfaat untuk orang yang akan menuntut ilmu agama.
hukum mengambil ilmu agama dari internet,pesan bj habibie tentang ilmu agama, agama tanpa ilmu, ilmu agama islam, ilmu agama adalah, penyesalan habibie sebelum meninggal, orang yang paham ilmu agama, hadits memilih guru